Lama tidak membaca novel dengan genre romantis, Saya tidak berekspektasi akan menikmati trilogi ini. Terutama ketika tipe karakter yang saya benci ada disitu. FYI, I hate a girl character who is unexpectedly lucky to got a perfect guy. Well. Di novel tersebut diceritakan bahwa Rachel Chu, seorang gadis dari kalangan biasa, dididik oleh single mother meskipun cantik dan luar biasa jenius (professor di NYU gaes) menjalin hubungan dengan super perfect guy, Nicky Young, pewaris utama Tyersall Park, sebuah rumah layaknya istana di Singapura. Masih membenci Rachel meskipun memiliki segudang kelebihan (dibanding saya), tapi ternyata plot yang disajikan oleh Kevin Kwan lumayan seru. Tidak melulu berkisar tentang sulitnya Rachel menghadapi keluarga Nick, Kevin Kwan menceritakan konflik yang diderita karakter lain, terutama Astrid Leong, Kitty Pong dan Oliver Tsien. Tiga karakter itu lah yang menurut saya lebih menarik dibanding Rachel dan Nick. Hahaha. 

Di buku pertama (Crazy Rich Asian) bercerita mengenai Rachel yang pergi berlibur ke Singapura bersama Nick untuk menghadiri pernikahan teman dekatnya, Colin Khoo dan Araminta Lee. Saat itu Rachel tidak mengetahui sama sekali latar belakang Nick yang dilahirkan di keluarga super rich dan pernikahan Colin dan Araminta yang dikatakan pernikahan paling glamour di Asia. Konflik datang dari keluarga Nick yang tidak menyetujui hubungan mereka sehingga Rachel harus menginap di hotel bukan di rumah keluarga Nick. Dari situ lah penulis mulai menekankan permasalahan stereotipe yang keras di kalangan Crazy Rich Asian (Crazy Rich Chinese I said) mulai dari asal usul apakah American Born Chinese, mainlander, atau Singaporean. Riwayat pendidikan, apakah SMAnya di ACS (Anglo-Chinese School)? Kuliah di London? Tempat tinggal. Apakah di mansion, apartemen, estate pribadi? Pakaian yang dipakai merek mana? Apakah punya jet pribadi? Daan seterusnya. Sementara saya berpikir, ngapain ada orang serempong itu, review berbagai orang mengatakan,'It is truuuuuee!'

Oh well. Fine. It is not part of my world. Saya hanya remah remah kehidupan. Hahahaha.

Sementara diceritakan bagaimana Rachel menghadapi permasalahan stereotype tersebut dan membaur dengan kalangan jetset Singaporean Chinese, penulis mengungkap karakter lain yaitu Astrid Leong, yang super perfect. Terlahir di salah satu keluarga super kaya Malaysia-Singapura, Astrid yang diceritakan super modis dan cantik ini merupakan tokoh yang baik hati. Nah. Perfect kan? Udah super kaya, super cantik dan super baik. Satu hal yang menjadi masalahnya adalah dia menikah dengan orang biasa, Michael Teo, mantan tentara founder Cloud 9, perusahaan IT kecil di Singapura. Nah, Astrid ini mencium gelagat bahwa Michael berselingkuh. Meskipun sudah merasakan bahwa Michael selingkuh, Astrid tetap menahan diri dan bertingkah sewajarnya sambil mengumpulkan bukti bukti.

Kemudian di buku pertama ini, diceritakan pula sosok Eddie Cheng, bankir ternama, sepupu Nicky Young yang super duper arrogant dan melakukan apapun demi berada di spotlight. Agak freak, dengki dan ambisius sih tokoh ini.   

Eddie memiliki adik bernama Alistair, seorang sutradara baik hati. Alistair memiliki pacar bernama Kitty Pong, aktris opera vulgar dan serba terbuka pakaiannya. Kitty Pong dihasut oleh Oliver Tsien untuk meninggalkan Alistair dan menggaet Bernard Tai atas suruhan Shang Su Yi, Nenek Nicky.

Dua tokoh terakhir hanya diceritakan secara gamplang di buku pertama, namun kedua tokoh tersebut menjadi dominan di buku kedua dan ketiga.

Di buku kedua, China Rich Girlfriend, Rachel Chu, atas bantuan Eleanor Young (ibu Nicky) berhasil bertemu kembali dengan ayahnya, yang ternyata merupakan businessman dan politikus berpengaruh di China. Di buku ini, Rachel akhirnya menikah dengan Nick dan mendapat restu kedua orang tua Nick, meskipun nenek Nick masih belum setuju. Untuk lebih mengenal ayahnya, Rachel dan Nick pergi ke Shanghai. Namun, ternyata istri ayahnya tidak menerima kehadiran Rachel, sehingga Rachel lebih sering bersama Carlton, adik tirinya dan Colette Bing, pacar Carlton. Drama pun berlanjut hingga klimaksnya adalah ketika Rachel diracun.

Astrid Leong, setelah mengatasi fase kritis di kehidupan pernikahannya menjadi intens dengan Charles Wu, mantan tunangan Astrid. Hal ini diperburuk dengan perubahan sikap Michael yang berubah arogan setelah perusahaan miliknya berkembang pesat.

Kitty Pong, setelah menikah dengan Bernard Tai dan menjadi super rich, berusaha untuk masuk dalam pergaulan jetset. Meskipun demikian, karena tingkahnya yang norak, Kitty kesulitan untuk membaur. Akhirnya Kitty meminta bantuan konsultan bernama Corinna Ko-Tung ( ipar dari Eddie Cheng). Pada akhirnya, Kitty lebih mendengarkan Oliver Tsien dibanding Corinna.

Di buku ketiga, Rich People Problem, Nicky Young kembali ke Singapura untuk mengunjungi neneknya yang sedang sakit jantung. Eddie yang dengki dan takut warisannya jatuh ke tangan Nick berusaha menghalangi Nick untuk bertemu dengan sang nenek. Setelah neneknya meninggal, Nick berusaha agar usaha penjualan rumah sang Nenek gagal.

Astrid Leong, akhirnya bercerai dengan Michael Teo dan kembali berpacaran dengan Charles Wu. Hubungan Astrid dengan Charles diwarnai dengan skandal yang memalukan keluarga.

Kitty Pong bercerai dengan Bernard Tai dan menikah dengan Jack Bing, ayah Colette sekaligus pengusaha super kaya di China. Pada masa ini Kitty sangat cemburu kepada Colette dimana dia berusaha untuk selalu mendapatkan lebih dibanding Colette. Kitty dibantu oleh Oliver Tsien.


Well. I am a slump in this real world. Begitu yang saya pikir setelah selesai membaca trilogi buku tersebut. Dunia yang diceritakan oleh Kevin Kwan benar benar jauh dari cerita kehidupan saya sehari hari. Terlalu fairy tale menurut saya. Tetapi setelah membaca beberapa review terutama dari Singaporean, they said it is real! Waw!

Kevin Kwan menceritakan dengan sangat detail mengenai desain baju, tas, interior rumah dan pesawat yang saya skip baca karena ga kebayang dan biar ga terlalu berhalusinasi juga sih. Hehehe. Satu lagi yang tidak bisa saya bayangkan dari novel ini adalah karakter Eddie Cheng. Bagaimana dia tidak mendapat masalah dengan karakter dia yang super arrogant seperti itu.

Konflik dalam cerita diatur dengan apik dan tidak membosankan meskipun ringan. Konfkik sebagian besar bersumber pada masalah stereotype dan warisan. That is rich people problem. Meskipun bukan masalah yang terasa riil bagi saya, at least, saya menjadi tahu permasalahan yang terjadi di kalangan jet set Chinese.

Buku ini worth untuk dibaca di waktu senggang. Terutama saat sedang malas membaca buku berat. My score is 7/10 :)

Pics credit to amazon.com