Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk” (QS Al-Imran:103)

1.      Perpecahan dalam umat Islam
Perpecahan dan perselisihan bukan lah hal baru dalam sejarah umat Islam. Tercatat sehari setelah Rasulullah wafat, telah terjadi perselisihan di kalangan umat dalam menentukan pengganti pemimpin umat. Pada saat itu perselisihan diselesaikan dengan musyawarah dan diakhiri dengan baiat Abu Bakar Ash-Shiddiq sebagai khalifah pertama setelah Nabi S.A.W. Meskipun demikian, terdapat golongan yang tidak puas dengan hasil musyawarah tersebut namun belum menghasilkan konflik yang berarti.

Perpecahan umat Islam mulai nyata pada zaman kekhalifahan Utsman bin Affan. Kondisi politik yang tidak lagi kondusif dan terdapat beberapa kelompok yang menyebarkan fitnah di kalangan kaum muslimin. Hal ini menyebabkan terjadinya perang antar sesame Muslim. Sejak terbunuhnya Utsman bin Affan hingga hari ini umat Islam tidak lagi memiliki pemimpin yang diakui oleh semua pihak. Setiap kelompok mempunyai pemimpinnya tersendiri dan tidak mengakui pemimpin dari kelompok lain. Islam saat ini memiliki banyak aliran seperti Asya’ariyah, Syiah, Maturidiyah, Jabariyah, dan Mu’tazilah. Munculnya aliran tersebut berawal dari perbedaan dalam memahami ajaran Islam. Perbedaan pemikiran tersebut, jika bergesekan dengan kepentingan politik, maka akan berkembang menjadi perpecahan dan konflik yang pada akhirnya berujung pada perebutan kekuasaan, seperti yang terjadi pada Perang Teluk, konflik saudara di Syria dan Yaman.

Umat Islam di Indonesia pun tidak luput dari perpecahan tersebut. Ketika masa awal kemerdekaan, sebagian besar ormas Islam tergabung ke dalam Majelis Islam A’la Indonesia (MIAI) yang berubah menjadi Masyumi. Masyumi kemudian terpecah karena perbedaan paham yang ditandai dengan keluarnya Sarekat Islam yang disusul oleh NU.

Rasulullah dalam beberapa riwayat hadits telah mengingatkan bahwa umat Islam akan terpecah.
-          Dari Abdullah bin Umar berkata, Rasulullah saw bersabda: “Akan datang atas umatku apa yang telah datang atas Bani Israil sejengkal demi sejengkal, hingga jika diantara mereka ada yang menzinahi ibunya secara terang-terangan maka di umatku juga akan ada yang melakukannya, dan sungguh Bani Israil itu telah terpecah menjadi tujuh puluh dua golongan, dan umatku akan terpecah menjadi tujuh puluh tiga golongan, semuanya masuk neraka kecuali satu golongan.” Para sahabat bertanya: golongan apa itu wahai Rasulullah? Beliau menjawab: “Orang yang mengikut apa yang aku dan para sahabatku berpijak di atasnya.”
-          Dari sahabat Sa’ad bin Abi Waqqas radhiallahu’anhu, bahwasannya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Aku memohon tiga hal kepada Tuhanku (Allah), maka Ia mengkabulkan dua hal dan menolak satu hal: Aku memohon agar Ia tidak membinasakan umatku dengan paceklik (kekeringan), maka Ia mengkabulkannya, dan aku memohon agar Ia tidak membinasakan umatku dengan ditenggelamkan (banjir), maka Ia mengkabulkannya, dan aku memohon agar Ia tidak menjadikan kekuatan mereka menimpa sesama mereka (perpecahan), maka Ia tidak mengkabulkannya.(HR Muslim).

2.      Penyebab perpecahan
Keislaman, keimanan, ketakwaan, persaudaraan, solidaritas, persatuan, dan kesatuan dalam jamaah adalah nikmat yang harus disyukuri. Caranya adalah dengan menjaga dan tidak merusaknya. Di antara hal yang merusak nikmat ini adalah perpecahan.

Jaziman dalam buku Rasmul Bayan Tarbiyah menyebutkan faktor-faktor peyebab perpecahan umat Islam adalah sebagai berikut:
a.       Melanggar janji. Janji yang dimaksud adalah janji untuk berpegang pada tali Allah berupa keimanan yang diikrarkan, bahkan sejak manusia belum terlahirkan ke muka bumi. Janji untuk beriman; berpegang pada kitab suci-Nya; mengikuti dan mendukung Rasul-Nya; serta memperjuangkan dan menegakkan syariat-Nya di muka bumi. Pelanggaran terhadap janji ini akan mengundang kutukan Allah dan mengerasnya hati.
b.      La’natullah (kutukan Allah). Rahmat Allah luas dibanding kemurkaan-Nya. kutukan tidak akan terjadi kecuali karena dosa yang melampaui batas kewajaran.
c.       Kekerasan Hati. Pelanggaran janji dan laknat Allah menyebabkan hati mengeras. Bila hati sudah mengeras, ia akan lebih keras dibanding batu yang paling keras sekalipun. Rasulullah saw. mengatakan kekerasan hati merupakan satu hal yang menyebabkan kesengsaraan.
d.      Mempermainkan manhaj (Pedoman). Di antara bentuk-bentuk permainan terhadap pedoman yang telah dilakukan oleh Bani Israil adalah mengganti hukum-hukum yang mereka pandang tidak menguntungkan dengan hukum yang selaras dengan nafsu. Di samping itu mereka sangat diskriminatif.
e.       Melupakan minhaj. Kebiasaan mempermainkan minhaj menyebabkan mereka tidak sungkan-sungkan untuk melupakannya sama sekali.
f.       Pengkhianatan. Pengkhianatan terhadap amanah ilahiyah menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara mereka. Bila ini terjadi, tidak ada lagi kepercayaan terhadap sesama dan pada saat itulah terjadi perpecahan.

Sedangkan Nuruddin Muhammad Zanky pada tulisannya yang dipublikasikan oleh Era Muslim menyebutkan empat faktor penyebab perpecahan umat Islam:
-          Lemahnya pengetahuan islam
Kurangnya pemahaman terhadap berbagai metode yang digunakan oleh para ulama dalam melakukan istinbath terhadap suatu hukum, tentu akan memperluas wawasan seseorang mengenai hakikat perbedaan itu sendiri, sehingga jika mereka menemui adanya perbedaan, maka alasan dasar mengapa perbedaan itu terjadi sudah dapat dianalisa dengan baik. Namun yang terjadi di masa sekarang adalah kebalikannya. Umat muslim kurang dapat memahami hal tersebut, sehingga kemudian mudah terprovokasi oleh isu-isu yang belum dapat diklarifikasi kebenarannya dan fitnah yang dilakukan oleh oknum tertentu.

-          Konspirasi kaum kuffar
Melalui 3F (Food, Fashion dan Film) ditambah lagi Finance, para kaum kafir menyerang pemikiran umat muslim dari berbagai arah. Mereka menggunakan perencanaan yang matang, pengorganisasian yang profesional, dan didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai berupa media, sarana pendidikan, hiburan dan olahraga serta lembaga sosial. Serangan pemikiran yang bertubi-tubi ini menyebakan perusakan akhlaq, melarutkan kepribadian Islam dan pemurtadan. Dalam sebuah atsar dikatakan bahwa kejahiliyahan yang terorganisasi akan mengalahkan kebaikan yang tidak terorganisir. Pembebasan umat dari problematika di atas hanya dapat dilakukan dengan meningkatkan dan menyebarkan ilmu pengetahuan, pendidikan [tarbiyah], dan jihad fii sabilillah.

-          Tidak adanya khilafah Islamiyah
Tidak adanya susunan pemerintahan yang diatur menurut ajaran Islam, dimana aspek-aspek yang berkenaan dengan pemerintahan seluruhnya berlandaskan ajaran Islam.

-          Sekulerisme dan Ketidakpedulian penguasa
Sekularisme atau pemisahan agama dengan aktivitas dunia menyebabkan masyarakat kurang peduli dengan agamanya, melemahkan akhlaq, menciptakan sikap wahn dan menghalangi penegakan syariat. Hal ini ditambah lagi dengan penguasa yang tidak peduli dengan dakwah Islam, sehingga perlawanan terhadap serangan pemikiran, fitnah dan provokasi tidak teroganisir dan berjalan sendiri-sendiri antar kelompok. Hal ini tentunya semakin melemahkan umat.

3.      Larangan keluar dari Jamaah dan Solusi terhadap perpecahan
Allah S.W.T melarang kita untuk berpecah belah dan keluar dari jamaah. Dalam tafsir Al-Qurthubi mengenai QS Ali Imron ayat 103, Allah Ta’ala mewajibkan kita berpegang kepada kitabNya dan Sunnah NabiNya, serta - kembali kepada keduanya ketika berselisih. Dan memerintahkan kita bersatu di atas landasan Al Kitab dan As Sunnah, baik dalam keyakinan dan perbuatan.

Dan janganlah kamu termasuk orang yang menyekutukan Allah yaitu orang-orang yang memecah-belah agama mereka dan menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka. (QS. Ar-Ruum [30] : 31-32)

Dari Ibnu Mas’ud radiallahuanhu dia berkata : Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : Tidak halal darah seorang muslim yang bersaksi bahwa tidak ada Ilah selain Allah dan bahwa saya (Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam) adalah utusan Allah kecuali dengan tiga sebab : Orang tua yang berzina, membunuh orang lain (dengan sengaja), dan meninggalkan agamanya berpisah dari jamaahnya. (Riwayat Bukhori dan Muslim)

Betapapun Allah Mahakuasa namun sunnah-Nya mengatakan bahwa kemenangan itu hanya akan terwujud apabila ada jamaah yang memperjuangkannya di muka bumi. Sampai detik ini, jamaah yang dimaksud belum wujud di bumi. Karena itu, sesuai kapasitasnya masing-masing, setiap mukmin mengemban tanggung jawab untuk mewujudkannya. Semangat jamaah yang harus dicapai adalah:
-          Berpegang pada tali Allah saja yaitu Al-Quran dan Sunnah.
-          Tidak bercerai-berai
-          Penyatuan hati
-          Ukhuwah Islamiyah 
Rasulullah merupakan sosok yang ‘exceptionally genius’, karena telah berhasil membangun jamaah dengan menyatukan sebagian besar suku yang ada di jazirah Arab. Hal ini karena Rasulullah mampu membentuk umatnya melalui suri tauladan yang baik, pelaksanaan syariat secara penuh dan semangat persaudaraan yang kuat (Ukhuwah Islamiyah). Persatuan umat akan semakin kuat dengan adanya Ukhuwah Islamiyah. Ukhuwah sebagaimana digambarkan Rasulullah SAW. dan diuraikan dengan bahasa kontemporer oleh Imam Hasan al-Banna tidak akan tercapai kecuali bila melalui tahapan dan tangga-tangganya, yaitu komunikasi, baik personal maupun kolektif. Komunikasi dapat dicapai dengan pertemuan langsung melalui silaturahim, maupun tidak langsung dengan menggunakan sarana tradisional maupun modern. Komunikasi di zaman ini memberikan kemudahan lebih besar bi meluasnya jaringan dakwah dan ukhuwah islamiyah. Berikut adalah tahapan tahapan ukhuwah :
  1.  Ta’aruf [saling mengenal]
Bukan hanya mengenalinya secara fisik, namun juga mengenali aspek pemikiran, kejiwaan, latar belakang diri dan keluarganya, kelebihan-kekurangannya, dan lain sebagainya.
2.      Tafahum [saling memahami]
Kesepakatan yang harus dibangun dimulai dengan kesepahaman dalam hal-hal prinsip, lantas dilanjutkan untuk saling memahami hal-hal yang sekunder. Bila ini dapat dilakukan, akan dapat dicapai kesatuan hati, satunya pemikiran, bahkan terimplementasikan dalam bentuk kesatuan amal dalam amal jama’i.
3.      Ta’aawun [saling membantu]
Mereka suka rela membantu baik dalam hal-hal yang menyangkut urusan hati, pikiran, maupun amaliyah. Ta’awun hati diwujudkan dalam bentuk empati dan kepedulian misalnya; ta’awun fikri diwujudkan dengan memberi saran dan sumbangan pemikiran; ta’awun amali dalam bentuk bantuan dan pertolongan secara materi, dan lain sebagainya.
4.      Takaaful [saling sepenanggungan]
Pada tingkat ini seorang mukmin benar-benar merasakan bahwa ia adalah bagian yang tak terpisahkan dari saudaranya. Bagai jasad yang satu, bila ada bagian tubuhnya yang mengaduh seluruh jasad akan tidak dapat tidur dan merasakan demam. Pada tahab ini mereka benar-benar telah menyatu dan saling mencinta. Bila seluruh tahapan ini tercapai, insya Allah akan terwujud kesatuan barisan dan kesatuan umat.
Source :
Hadits Arbain Nawawi
Jaziman. 2014. Rasmul Bayan Tarbiyah. https://rasmulbayantarbiyah.wordpress.com. Diakses pada tanggal 9 Maret 2017
Muhammad Umar Jiau Al-Haq. 2016. Syahadatain Syarat Utama Tegaknya Syariat Islam. Pustaka Islamika
Fikri Mahmud. Politik Dan Perpecahan Umat Islam: Latar Belakang Sejarah. http://fikrimahmud.tripod.com/. Diakses pada tanggal 9 Maret 2017

Dear All, unlike my other posts, now I would like to share my review and experience using Korean Skincare line. FYI, in the past, I did not really care about my own skin. I barely used skincare or even just day-cream. Thus my face was very dry and dark years ago. Hahaha.

My collection of skin care~


My improvement started two years ago when I had to wear make up. Yes, I got a job! But make up is not very friendly with our skin. Thus, I bought a day-cream of local brand. It helped me a lot that days. It moisturized my skin and in the end helped my face look brighter and also reduce my acne. The only problem was blackheads around my nose area. But I didn't found it too annoying. 

Then, as my monthly bank statement went higher, I wonder if I need to try another more expensive brand. So, I change my day-cream plus my face wash to The Bodyshop Vitamin E Intense Moisture Cream. One of my friends use it and her skin got much better. But when I used it, somehow I found my skin become oily, but I thought it was fine. Healthy skin needs oil to be hydrated. After months, I got so many pimple on my T-Area, though I already decreased the amount I applied. Thus I change again to seaweed line which was more suitable for combination skin. And, after only a week, my skin got drier. It was so dry and even create light rash on my face. I got stressed. I stopped using those products and tried to do some research about skincare especially Korean skincare. I have tendency to use Korean Skincare because : First, I enjoy Korean TV-shows a lot, and saw a lot of advertisement about their product; Second, from my research (I called it research because I did it for about a month), Korean Skincare mainly use chemical from plants thus decrease possibility of using lard and insects. But you still should be careful with certain ingredients like snail filtrate extract and placental protein. Before buy the product it would be better if you carefully check the ingredients. I usually use http://www.cosdna.com/ and google to analyze the substance.

And now ~ I call myself  'skincare enthusiast'. Hahaha

At first I only buy Laneige Water Sleeping Mask and Etude Wonder Pore Line in travel size. It works! My dryness depleted though not completely. I feel different using those product. My skin was moisturized but not too oily. My pore reduced and my face become fresher because it hydrated well. I was satisfied with the result and continuously apply the 10-step of applying Korean skin care. Below are the steps and products I've been used. For more detail you could read https://sokoglam.com/pages/the-korean-skin-care-routine and http://fashionista.com/2015/02/korean-skin-care-essence-serum or another review in google. 
  1. Cleansing. 
    • All korean beauty blogger would recommend you to use two steps of cleansing. Oil cleansing and water based cleansing. Oil cleansing work effectively to get rid most of the obstacles, ie. makeup, dirt and general environmental grossness and impurities while the water based cleansing finish it by push away any residue. Because our skin is already clean, the nutrition would absorb effectively after that.
    • At first, I did it with local brand 'Wardah' for oil cleanser and The Body Shop Seaweed face wash. But it did not turn out well. My face feel irritated after using it for a week. So stopped the double cleansing section and only used the face wash. I never wear make up so thick, so I guess it would still work to clean up my face from any residuals. Recently I bought Garnier Micellar Water and a honey-made soap (I forgot the brand). It is the best combo. The micellar water really clean up the dirt a lot and the honey soap finish the cleansing without causing dryness.  

  2. Exfoliating
    • Exfoliator pull away dead skin cells, improve the cell turnover, unclog pores and allow for better absorption for another nutritious substance
    • Previously I used Clinique Clarifying Lotion. It says twice a day exfoliator, thus I put it in exfoliator part though it works like toner. The alcohol substance is relatively strong and makes my skin dry. But it works well with my pore. It reduced my blackheads around nose area.
    • After I finished my Clinique, I use Skinfood Black Sugar Mask Wash-Off. Instead of Innisfree Jeju Black Sugar Mask, I choose Skinfood because from the article I read, its substances are more gentle than Innisfree (and cheaper actually. Hahaha). While applying it, use toner or water so it would not be too harsh. Black Sugar Mask contain sugar grains that would easily dissolve after we scrub it to our skin. After scrubbing, leave it for 15 minutes (but I usually wash after 30 minutes). It really get my face fresh, glowing and smooth. The recommended usage is once a week. The cons is it contains Paraben as its preservative.
  3. Applying Toner
    • Toners were invented because soap used to be so harsh that it would raise the pH of your skin to unhealthy levels. The toner would then bring the skin’s surface pH back to normal and help the skin absorbs nutrition well.
    • I used Wardah Hydrating toner because it is so cheap so I dont need to worry if want to use it generously. This Wardah product is pretty satisfying. It is gentle and makes my face so fresh. I used this toner everytime. Seriously, rather than Etude Wonder Pore Freshner, I would prefer to recommend this product to you. 
  4. Sheet Masking
    • There is saying that sheet mask is the heart of Korean skincare. Well. I believe that it is true. When I am doing Umroh, I have to consume primolut-N for a week which makes my face got some rash and it feels so itchy. After back to home, I routinely use sheet mask (Innisfree Skin Clinic Mask) for a week and the rash went away in an instant. Oh my god! Hahaha. Before, I love using sheet mask to relieve my stress from work but I love it more right now. Beside Skin Clinic Mask, I've ever tried the Innisfree Real Squeeze Mask, Etude Sheet Mask and Celebon. The best are Skin Clinic Mask and The most comfortable to use is Etude Sheet Mask. Sheet Mask really help your face softer, dewy and smooth. 
    • Sheet mask is a face sheet soaked in water of nutrition-packed solution. Sheet mask is Use sheet mask after applying toner. sheet masks are effective because as they adhere to your skin, the ingredients infused in the fabric are transferred and able to penetrate the epidermis. Check it here if you want more detail https://www.belmondobeauty.com/why-use-sheet-masks/ and https://www.orgaid.com/blogs/news/42212929-top-10-facts-you-need-to-know-about-sheet-masks
  5. Applying Essence
    Secret Key and Innisfree are the essence while the small one (Mineral Botanica) is the serum
    • Essence is also said as the heart of Korean Skincare. It has more active ingredient which their main function are to hydrate and moist the skin. It is said that essence help our skin from aging and blemish by creating a stronger and more resistant skin foundation. Unlike serum, the essence substance is more like water. Eh, but the essence I am using now (Innisfree Jeju Sparkling Mineral Water) comes up with sponge substance. Hehe
    • My first essence was Secret Key Starting Treatment Essence. It is the cheapest essence I can find that time. I love the packaging. It is like SKII comes in cheaper way. But what I dislike is the smell. The smell is too strong and alcoholic. Its active and main ingredient is Galactomyces which also used in SKII and Missha. It wasnt sticky at all but I did not feel moist also. After months using it everyday (as you see in picture, I finished half of it), I didnt see significant changes on my skin. So I bought another essence (Innisfree). Different with Secret Key, Innisfree Jeju Sparkling Mineral Essence has thermal water (Onsen-Sui 73.6%) as its main ingredient and comes up in can packaging. According to the packaging it's 6-free: no paraben, animal ingredient, miniral oil, color, artificial fragrance and imidazolidinyl urea. Hmm. Good enough right. Its substance (though like sponge) is watery and melts into water in no time. It has refreshing smell like combination of citrus and some flowery fragrant.  My skin feels really moist and dewy right after applying
  6. Applying Serum
  7. Applying Moisturizer
    • When my face was very dry, I used Innisfree Green Tea Balancing Lotion and it had a great effect after a week. My face become so moist at an instant. Only with 3 droplets, clap it on my hand and apply it to my face. But after using it for a month, my face become oily enough to have many acne. Heugh. So I stopped using this product. It would only be good to dry skin. 
    • After that, I took a look online and found make p:rem safe relief moisture cream. That time only because there is a sale on the product. The result is wow. My oil become controllable. My face becomes brighter and my acne scars becomes invisible. My black head is none. Even when I am on my period, acne didnot come. If you look into its ingredients, it contains 12 ingredients which has high level of safety. Check this out http://www.cosdna.com/eng/cosmetic_44b6265875.html. You SHOULD TRY!!!
    • Unfortunately, It is so expensive and hard to get in Indonesia. Thus I, once again, look for the substitute and found Sebamed Moisturizer Cream. Yeah. It is not as good as Make P:rem but still good. It really moist my face thought after a week my face becomes more oily and acne cooomeee~ Those I look for skin care which would make my face drier and found Nature Republic Aloe Vera Gel which is so famous and somewhat contain alcohol. Three days using it and my oil is gone. My face becomes drier again and then I stop it after three days and back to Sebamed. Now I use both product alternately.  This combination skin is really something

  8. Applying SPF
    • Actually, I dont apply sunscreen separately. For me, BB Cream is already enough to cover my skin from the sun because most time I am indoors. I already used Etude Precious Mineral Blooming Fit, Missha Perfect Cover BB Cream and Innisfree Eco Natural Green Tea BB Cream. And the most suitable product for my skin is ... Etude Precious Mineral Blooming Fit. It very soft and create good complexion over my face. second choice is Innisfree Eco Natural Green Tea BB Cream because it feels drier. and will never repurchase Missha Perfect Cover BB Cream. It is too thick for my skin and make white head appear. I guess my skin is not suitable with product with high SPF. 

  9. Applying Eye Cream
    • I understand it is also important for our skin. It just I havent tried one of this kind. 

  10. Applying Lip Balm
    • Nuxe lip balm is the best. In the night better use Laneige Lip Sleeping Mask. It works to reduce wrinkles on your lips thus make your lips structure smoother
  11. Applying Night Cream
    • Try Laneige Sleeping Mask. It is one of the best sleeping mask.

3. Medan


This city is soooo special for me. Hal ini dikarenakan saya pernah tinggal dua bulan disini dan kerasan abis. Yang paling bikin kerasan tidak lain dan tidak bukan adalah karena makanannyaaa~ Bayangkan ya teman-teman, I've gained weight about 5 kilos in two months! Rekor. Karena biasanya paling banter cuman sekilo setahun. 

Yah. Karena cerita ini merupakan kelanjutan dari artikel sebelumnya, maka mari dilanjutkan perjalanannya...

Kami sampai di bandara Kuala Namu sekitar pukul 7 malam dan dijemput oleh driver. Dari Bandara Kuala Namu ke pusat kota Medan jaraknya cukup jauh. Kalau naik mobil bisa sekitar 1 setengah jam (naik taksi hampir 200 ribu). Paling cepat sih naik kereta api yang lama perjalanannya hanya sekitar 45 menit dengan biaya 90-120 ribu rupiah. Turun di stasiun Medan (tepat di belakang Merdeka Walk). Hanya saja kalau beramai-ramai ditotal jadi mahal. Alternatif lain adalah naik bus Damri, tapi tidak sampai ke pusat kota. Biayanya hanya 20 ribu rupiah. :)

Dari bandara kami mampir di Sate Padang Alfresco di daerah Jalan Setiabudi. Sate Padang Alfresco juga ada di daerah Merdeka Walk. Tepatnya di sebelah Bank Mandiri, Sate padang ini adalah sate padang terenak pertama yang saya makan. Rasanya, kata teman Padang saya masih kalah dengan sate padang Mak Sukur yang memang original hanya ada di Padang. Bagi saya sih sama enaknya. Hahaha. Di sebelah sate padang juga terdapat Martabak Ardhy yang menjual martabak kubang dan terang bulan ala india yang super lezat dan melimpah.

Martabak Ardhy. Photo taken by yossy hana
Keesokan harinya, untuk sarapan, kami mencari Bihun Bebek Asie di daerah Kumango, dekat dengan Merdeka Walk. Asli lah ya. Bihun Bebek adalah makanan olahan bebek terenak sepanjang 25 tahun hidup saya (lebay). Makanan ini terdiri dari bihun yang diberi suwiran daging bebek, sayuran dan daun bawang diatasnya dan dimakan dengan dicampur kuah bebek dan sambal khas Cina. Sebenarnya ada banyak warung bihun bebek di Medan, namun Bihun Bebek Asie, berdasarkan riset saya, adalah satu-satunya warung bihun bebek yang tidak menggunakan babi. Daan, sayangnya saat kami ke sana warung Bihun Bebek Asie (sekali lagi) tutup. Terhitung sepanjang saya di Medan, saya sudah mendatangi warung ini tiga kali dan hanya sekali dari tiga kunjungan saya warung ini buka. *sigh. susah cari makanan enak. 

Bebek Bihun Asie. Photo credit to @yossyhana
Karena gagal kami akhirnya pindah tempat sarapan ke warung Soto Sinar Pagi di Jalan Sei Deli. Warung ini cukup terkenal di Medan dan rame abis. Soto yang disajikan adalah soto santan mirip dengan Soto Betawi tapi beda rasa. Sorry, I can not describe more. :D

Setelah sarapan kami pergi ke Istana Maimun dengan menggunakan bentor alias becak motor dimana satu bentor bisa cukup sampai 4 orang (kalau nggak cukup bisa dibonceng di belakang bapaknya). Saat itu kami diberi harga 20 ribu.
Miniatur Istana Maimun di Bandara Kuala Namu

Istana Maimun sebelumnya merupakan istana Kerajaan Deli yang dibangun sekitar tahun 1891. Saat ini, meskipun telah menjadi museum, Istana Maimun masih ditinggali oleh sebagian keluarga kerajaan. Hanya lantai dua yang dibuka untuk umum dan tidak banyak barang yang dipamerkan. Hanya saja, di sini anda bisa menyewa pakaian adat melayu dan bergaya ala ala anggota kerajaan. Entrance fee nya hanya lima ribu rupiah.

Band Melayu di depan Istana Maimun


Bergaya ala putri kerajaan Melayu

Dari Istana Maimun kami pergi ke rumah Tjong A Fie, orang paling kaya di Sumatra Utara pada zaman dahulu di daerah Kesawan. Tjong A Fie adalah seorang pebisnis dari Cina. Usaha Tjong A Fie sebagian besar berasal dari perkebunan. Entrance feenya 35 ribu rupiah. Kalau disini, kita akan diberikan tourguide yang akan menjelaskan setiap ruangan yang ada di rumah tersebut. Rumah Tjong A Fie penuh dengan ornamen-ornamen khas Cina dan porselen-porselen apik. Barang paling unik di rumah ini menurut saya adalah penyedot debu. Penyedot debunya antik karena gede banget dan bentuknya aneh. Hahaha. Mungkin penyedot debu generasi pertama ya.
Tjong A Fie Tampak Depan. credit to yossy hana

Peralatan Makan. credit to yossyhanna
Penyedot Debu

Setelah dari Tjong A Fie, kami makan durian di Durian Ucok. Kayaknya belum pas kalau ke Medan tapi belum mencoba Durian Ucok. Setelah itu kami bersiap untuk meninggalkan Medan.

Sebenarnya ada beberapa tempat yang layak dikunjungi dan dicicipi. Tempat-tempat tersebut adalah:

1. Lapangan Merdeka (Merdeka Walk)

Merdeka Walk terletak di depan stasiun Medan. Tempat ini sebenarnya semacam Pujasera ya, tapi ditata apik.Ada banyak restoran di sini, dari yang restoran Indonesia hingga fast food. Saat itu saya makan di Jala-Jala. Dimsum disini enak banget, isinya ga nanggung-nanggung. Pancake duriannya juga enak banget. Harganya memang mahal sih. 50 ribu dapat dua. Tapi asli enak. Lebih enak dari pancake durian Ucok menurut saya. Wajib coba!

2. Tip Top
Restoran ini merupakan salah satu restoran tertua di Medan. Letaknya ada di daerah Kesawan, kira kira 100 meter dari rumah Tjong A Fie. Berdiri sejak 1934, restoran ini terutama terkenal dengan es krimnya. Sayangnya, beberapa jenis es krim mengandung rhum, jadi saya tidak bisa mencoba. Untuk makanannya saya baru mencoba nasi goreng. Lebih gurih dari nasi goreng di Jawa, tapi hampir semua nasi goreng di Medan rasanya seperti itu sih. Bakery-nya juga terkenal enak. Namun saya belum mencoba. Mungkin untuk referensi lebih bisa coba liat https://makanmana.net/2012/09/18/tip-top-restaurant-lunch-room-bakery-and-cake-shop-medan/

Namanya aneh kan? @Sam's
3. Sam's Boulangerie & Howey Pattisier
Sam's Bakery letaknya ada di sebelah Roemah Kopi Wak Noer, di daerah Jalan Uskup Agung dekat dengan rumah walikota. Kalau di liat reviewnya di trip advisor, tagline untuk Sam's ini adalah The Best in Medan dan emang bener-bener the best! Suka banget sama rotinya. Meskipun namanya aneh-aneh sih tapi  rasanya ga se aneh namanya. Hoho. Cake disini juga enak (katanya), tapi belum mencoba. Sam's juga membuka outlet di Centre Point Mall.


Selain Sam's ada Howey Pattisier yang terkenal sama makaron dan cake nya. Kemaren nyoba Matcha Tiramisu satu slice enak. Letaknya agak susah dicari sih, di daerah  Jalan Kartini dan agak masuk gang tapi Howey ini punya online shop di http://www.howey.co/patissier/ dan bisa dikirim selama masih di area Medan. Howey juga memilliki outlet di Sun Plaza Medan.


Enjoying Cake @Howey

4. Roemah Kopi Wak Noer
Specialized in Loewak Coffee. Tapi karena saya tidak seberapa suka kopi, saya hanya memesan Mocchacino dan tidak berekspektasi banyak. Sayangnya, mereka mengalahkan ekspektasi saya. Kopinya enak banget! Karena rasa melebihi ekspektasi, saya akhirnya mencoba lima kopi lain yang dipesan teman saya. Komennya tetap satu. Enak! Suasananya juga cozy, cocok lah buat hangout. Kalau mau ditemani roti tinggal beli di Sam's. :)

5. Lain -lain
Ada banyak makanan lain yang wajib dicoba di Medan. Tapi yang paling berkesan adalah Bakso Pak Amat, Mie Aceh Titi Bobrok dan Wajir Seafood. Kalau pesan bakso di Medan akan diberi mie yang melimpah. Jadi jangan takut kurang kenyang. Untuk rasa dan porsi Bakso Pak Amat standar sih. Bedanya dengan bakso di Jawa ada bakso goreng yang enak. Mie Aceh Titi Bobrok ada di ujung Jalan Setiabudi. Menu paling favorit disini adalah Mie Aceh plus Kepiting. Tapi alat pemecah kepiting cuma disediakan sedikit. Jadi lah mecahin manual pakai gigi. Wajir Seafood hanya buka di malam hari dan ramainya minta ampun, terutama weekend. Rasanya sebelas dua belas sama Lae Lae Makassar. Etnis di Medan sebagian besar suku Batak, Cina dan India. Kalau mau nyobain cita rasa India ada di daerah belakang Sun Plaza dekat dengan Kedutaan India. Kalau Cina ada di daerah Kesawan dan daerah Sidikalang (Daerah Kwetiau Ateng yang baunya sedap kali tapi nggak bisa makan *grin). Kalau batak di mana mana ada. Hehe. Jangan heran kalau di Medan semua orang memakai bahasa lokalnya sendiri-sendiri. Yang Cina pakai bahasa cina, yang India pakai bahasa India, yang Jawa pakai bahasa Jawa, yang Batak pakai bahasa Batak. Yah. Tetap Unity in Diversity lah ya. Hehe.

6. Danau Toba
Dua bulan di Medan tapi nggak ke mana-mana? That's not me at all. Jadi, setelah ngajak sana, ngajak sini, jadilah saya pergi ke Parapat bersama tiga orang teman saya. Kami berangkat dengan Nice Taxi. Normalnya, satu penumpang dikenai harga 85 ribu rupiah, tapi karena kami menyewa satu taksi jadinya 500 ribu rupiah satu mobil. Mobilnya pakai Proton Exora. Tau lah ya rasanya gimana *grin

Perjalanan ke Parapat memakan waktu sekitar 5 jam. Dan turunnya tidak pas di pelabuhan. Biaya untuk menyebrang Danau Toba ke Pulau Samosir cukup murah. Hanya dengan 15 ribu rupiah anda sudah bisa diantarkan ke penginapan yang rata-rata ada di pinggiran danau. Ada dua pelabuhan di Parapat, Ajibata dan Tiga Raja. Anda perlu memastikan terlebih dahulu lokasi penginapan, karena Ajibata melayani penyebrangan ke Tomok sedangkan Tigaraja melayani penyebrangan ke Tuk Tuk. Penginapan kami ada di daerah Tuk Tuk sehingga kami menuju pelabuhan Tiga Raja.

Danau Toba yang tenang abis


Oh iya, saat itu liburan natal 2014 dan losmen yang kami sewa cukup murah. Hanya 300 ribu rupiah per malam. Kami menyewa untuk dua malam. Pemilik losmen merupakan seorang bule Jerman kalau nggak salah. Di losmen tersebut kami menyewa sepeda motor dengan harga 100 ribu rupiah per hari.

Untuk para kawan Muslim, for your information, di daerah Tuk Tuk ini kami susah mencari makanan yang benar-benar halal. Ada sih satu restoran yang menyediakan makanan muslim, namun untuk rasa kami kurang cocok. Paling bener ya bawa Sari Roti banyak-banyak. karena kalau bawa Pop Mie pun kami ragu-ragu dengan tempat memasak airnya. Jadilah diet terpaksa. :D

Kebanyakan rumah di Samosir bergaya khas Batak

Ada banyak spot yang patut dikunjungi sebenarnya disini. Tapi karena kami kurang riset jadilah kami jalan-jalan seadanya. Dari sini lah, saya mendapat pelajaran bahwa untuk traveling ke tempat yang belum pernah dikunjungi, harus totalitas di riset.

Kami pergi ke makam Raja Sidabutar dan menonton pertunjukan tarian Sigale-gale di Tomok. Di Tomok ada makanan padang yang halal gaes, Alhamdulillah. Setelah itu pergi ke Museum Huta Bolon dan balik lagi ke penginapan. Hari kedua kami main air dan jalan-jalan menikmati pemandangan Pulau Samosir yang masih alami.

Setelah menonton tarian tor tor di Makam raja Sidabutar
Esoknya kami main air terus pulang. Pulangnya kami naik Bagus Travel yang stand by di pelabuhan. Fee tetap 85 ribu rupiah. Mobilnya APV jadi lebih nyaman untuk tidur.

Feeling great after strolling around
Ini perjalanan singkat sih sebenarnya. Hanya berjalan selama tiga hari. Sehari di masing-masing kota. Dan diniatkan untuk merasakan empat jenis pesawat yang berbeda pabrikannya. Tiga pesawat itu adalah Boeing 737-800 NG, ATR 72-600 (baling-baling), CRJ1000 dan Airbus 330-200. Lengkap ya. Hahaha. Kali ini saya bersama tiga orang teman kuliah plus satu rekan kerja dan semuanya cewek. :)
The Crew of North Sumatra Roundtrip 2016
Awalnya, kami merencanakan berangkat di bulan Oktober 2015 dengan rute Sabang-Banda Aceh- Medan-Palembang selama empat hari. Tetapi, bencana asap membuat jadwal penerbangan kami ke Sabang dicancel dan diminta mengundur penerbangan dua hari kemudian. Galau karena jadwal yang kacau, kami akhirnya melakukan reschedule ticket untuk keberangkatan di bulan Februari 2016, namun dengan terpaksa rute Palembang di akhir itinerary kami hapus karena  terbatas
waktu dan eman cuti.

CRJ-1000. BTJ-KNO. Kalau ATR, Boeing sama Airbus udah sering liat kan ya. 

1. Sabang

Terbang dengan pesawat paling pagi, kami tiba di Sabang sekitar pukul sebelas siang. Kami langsung ke hotel untuk menaruh barang-barang dan menunggu tour guide yang kebetulan teman kami sendiri selesai beribadah sholat Jumat. Kami menginap di Casanemo, penginapan di pinggir Pantai Sumur Tiga. Kalau mau melihat Sunrise ya disini ini tempatnya.
Sunrise di Pantai Sumur Tiga, Belakang Casanemo

Selepas Sholat Jumat kami langsung pergi ke tempat snorkeling di daerah Iboih. Dari situ kami menyewa kapal ke Rubiah. Kami dikenakan biaya sewa 500 ribu rupiah lengkap dengan peralatan snorkelingnya. Perjalanan ke Pulau Rubiah tidak sampai setengah jam. 

Rubiah merupakan tempat snorkeling yang recommended. Ombak sangat kecil dan laut landai, sehingga kemungkinan tenggelam dan terbawa arus juga kecil. Hal ini menguntungkan bagi orang-orang yang tidak bisa berenang seperti saya. Kondisi perairan juga masih bersih dan alami sekali. Ikan yang ada banyak, lucu dan bermacam macam. Terumbu karang belum banyak yang rusak. Apik lah ya pokoknya. Sayang oh sayang, memory card GoPro teman saya bervirus, sehingga fotonya corrupted semua. Tapi kalau mau tahu foto-foto Sabang yang lain sih boleh intip instagram @solpapuji. Dijamin seketika pengen ke sana. :)

Kami selesai snorkeling sekitar pukul 5 sore, maunya sih lihat sunset di tugu nol kilometer yang jaraknya hanya setengah jam dari situ. Tapi cewek lah ya. Mandi  rencana 15 menit tapi extend jadi sejam. Hehehe. Gagal lah rencana ke Tugu Nol Kilometer. Kami akhirnya balik ke hotel dan makan malam di Taman Wisata Kuliner Kota Sabang. Yang wajib dicoba disini adalah Sate Guritaa~ Rasanya biasa aja sih. Cuman kapan lagi kan makan sate Gurita di tengah semilir angin pantai. Eits, waktu itu anginnya kenceng sih bukan semilir. :)

Puncak Balohan

Esoknya kami pergi ke puncak Balohan (spot selfie). Setelah itu baru  menuju pelabuhan untuk melanjutkan perjalanan ke Aceh dengan menggunakan speedboat (Ada kapal lambat juga. Sebelum pergi lebih baik cek jadwal di internet). Perjalanan dari Casanemo ke Balohan memakan waktu sekitar 1 jam. Saat itu kami mengambil kelas bisnis dengan harga 80 ribu rupiah per kursi. 






2. Banda Aceh

Perjalanan ke Banda Aceh (Pelabuhan Ulee Lheu) memakan waktu sekitar 1 jam. Perjalanan saat itu tidak seberapa mulus, Karena ber-AC, semua jendela di kapal ditutup sehingga bau mesin berputar terus di ruangan. Selain itu ombak lumayan besar dan sangat berasa karena kapal berkecepatan tinggi. Hasil akhirnya adalah mabok laut, meskipun tidak sampai muntah namun kepala pening tak terhindarkan,

Begitu keluar dari pelabuhan Ulee Lheu akan ada banyak orang yang menawarkan jasa sewa mobil. Saat itu kami mendapatkan harga 300 ribu rupiah untuk jalan-jalan setengah hari di kota Banda Aceh. 

Tempat pertama yang kami datangi adalah tempat sarapan. Hahaha. Sarapan kali ini adalah Nasi Gurih (Nasi Lemak) dan Teh Tarik. Saat itu kami dibawa Pak Sopir ke warung di daerah ruko/pasar dekat dengan Masjid Baiturrahman. Lupa nama jalannya ya. Komen pertama, nasinya enak banget ASELI! Jika dibandingkan dengan nasi lemak Kuala Lumpur dan Nasi Uduk Jawa, Nasi Gurih Banda Aceh nomor satu lah so far! Teh tariknya juga tidak eneg seperti teh susu di Jawa. Manisnya pas. Jempol dua untuk sarapan kali ini. 

Miniatur Museum Tsunami

Setelah kenyang, kami pergi menuju Museum Tsunami (Aceh Tsunami Museum). Museum yang dibuka tahun 2009 ini merupakan museum paling bagus nomor 2 setelah Museum Bank Indonesia (versi saya anak ekonomi). Kalau dilihat dari luar bentuknya unik, beda dengan museum-museum yang pernah saya kunjungi. Museum ini dibangun oleh Kang Emil alias Pak Ridwan Kamil, walikota Bandung. Entrance Fee? It's free guys!

Yang paling tidak terlupakan dari museum ini adalah perasaan saat mulai berjalan masuk. Begitu masuk, anda akan melewati sebuah lorong, gelap, dengan air mengalir dari samping kanan kiri dan suara ombak dicampur dengan lantunan kalimat suci, Tepat saat itu saya merasa merinding, syahdu dan sendu. Membayangkan suasana tsunami di tahun 2004. Setelah lorong, anda akan melewati komputer-komputer penuh dengan kumpulan foto tsunami lalu ruangan penuh dengan nama nama korban wafat dimana ujung atapnya tertuliskan lafadz Allah. Ya. Memang semua akan kembali kepada Allah S.W.T. :')
Lafadz Allah diatas nama
para korban tsunami

Para korban yang wafat





Setelah fase itu akan akan melewati jembatan yang di atap-atapnya dihias bendera berbagai bangsa (namanya Jembatan Harapan). Di hulu jembatan itu, anda akan merasa lega. Oh. Bencana tsunami telah berakhir. Kang Emil, I like the concept of the museum. :)
Pemandangan di Bridge of Hope

Setelah itu, si Museum akan bercerita tentang proses recovery tsunami melalui foto-foto dan diorama-diorama yang tertata bagus. 

Museum tsunami selesai dan kami pergi ke PLTD Apung. Ceritanya, PLTD ini adalah sebuah kapal besar yang digunakan untuk memproduksi listrik via tenaga diesel. Awalnya kapal ini ada di pesisir pelabuhan Ulee Lheu. Namun karena kedahsyatan gelombang tsunami, kapal besar ini akhirnya karam di tengah kota Banda Aceh. Museum ini tutup di jam sholat dhuhur, sehingga kami hanya bisa foto foto di luar saja.

Kapal PLTD Ulee Lheu, sekarang sudah pensiun.
Then, we are going tooo~ Masjid Baiturrahman. Fyi, ini masjid dari jaman SD berkesan sekali  di pikiran saya (ceritanya dari SD pengen kesini karena sering lihat fotonya di buku diktat). Agung dan tentram tampaknya. Sayang, saat saya ke sana masjid ini sedang direnovasi, jadi bagian depan ditutup semua. Padahal dalam foto di buku diktat SD, semua tampak depan. Karena terobsesi (maklum ya), akhirnya saya memanjat dinding dekat tempat wudhu demi bisa foto dengan masjid ini. :')
Ini aslinya manjat ya. B)
Saatnya makan siang, ditemani Pak Sopir yang baik, kami makan siang di mie paling terkenal di Aceh, Mie Razali. Ini kedua kalinya saya makan mie Aceh (yang beneran). Sebelumnya saya pernah makan mie Aceh Titi Bobrok di Medan dan rasanya sama-sama endeus. Harganya juga standar (tapi lupa. Hehehe). 

Kapal Di Atas Rumah. 
Tempat terakhir yang kami datangi adalah Monumen Kapal di Atas Rumah. Selain kapal PLTD Apung, ada kapal lain yang karam di perumahan penduduk. Kalau kapal PLTD memang kapal besar dan berat, kapal kali ini adalah kapal nelayan biasa yang terhempas dari Ulee Lheu ke salah satu rumah di Banda Aceh. Hikmahnya, kapal ini merupakan penolong orang-orang sekitar yang hampir terhempas ombak tsunami. Di sana kami mendengarkan cerita seorang ibu, salah satu warga yang selamat dengan menggunakan kapal tersebut, mengenai kisah tsunami. Di akhir sang ibu menyelipkan nasihat, bahwa pertolongan Allah sering datang tanpa disangka, maka jangan lalai untuk terus berdoa dan mengaji Alquran. :')

this is the mother I am talking about. She was talking in local language and fortunately we have local in our team. :)

Di bandara dan saat menulis artikel ini, saya merasa perjalanan saya ke Banda Aceh adalah perjalanan spiritual dan menguatkan iman. Semua rekam jejak, cerita dan petuah yang ada semakin meyakinkan saya akan kebesaran Tuhan. Jangan rakus, jangan tamak karena semua yang kau punya bisa dengan sekejap diambil olehNya. 

Keliling kota Banda Aceh tidak memerlukan waktu lama karena hampir semua tempat wisata berdekatan tempatnya dan tidak macet. Kami hanya spare waktu kurang dari 12 jam dan telah cukup banyak mengunjungi dan melakukan rekam jejak. Di bandara pun kami masih punya cukup waktu untuk persiapan mengudara kembali. So, dont hesitate to visit Banda Aceh. One thing you should know, Banda Aceh is so hoooootttt! Dont forget your sunblock girls!

Perjalanan Banda Aceh selesai dan saya akan menceritakan Medan di artikel selanjutnya. Karena Medan adalah kota khusus yang pernah saya tinggali 2 bulan, jadi ceritanya lebih banyak. Hope you enjoy the stories :)